Jumat, 30 Juli 2010

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN MARMUT ( Cavia cobaya )

I. JUDUL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN
MARMUT ( Cavia cobaya )
II. TUJUAN
Pada kegiatan pengamatan marmut kali ini mempunyai beberapa tujuan,diantaranya
- Untuk mengetahui embrio yang ada dalam marmut (Cavia cobaya)
- Mengetahui secara langsung organ-organ dalam yang ada dalam marmut. Seperti, testis, vas deference ,penis.
- Mengetahui kelenjar – kelenjar yang ada dalam marmut
- Mendeskripsikan organ – organ reproduksi internal yang ada dalam marmut
- Mendeskripsikan organ-organ reproduksi eksternal yang ada dalam marmut

III. DASAR TEORI

A. Tentang Marmut
Marmut adalah sejenis hewan pengerat dari famili Caviidae (bajing) dengan genus Marmota. Marmut umumnya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau pirenia di Eropa,pegunungan Rocky atau Siera Nevada di Amerika Serikat, dan Kanada bagian utara. Marmut umumnya membuat sarang di dalam tanah dan melakukan hibernasi selama musim dingin. Kebanyakan Marmut tergolong hewan sosial, marmut berkomunikasi satu dengan yang lain dengan siulan nyaring, terutama jika merasa ada bahaya. Nama Marmut berasal dari bahasa latin mures monti(tikus gunung),dari bahasa latin klasik mures alpini(tikus alpen). Makanan utama marmot ialah tumbuh-tumbuhan,misalnya rumput-rumputan, buah ceri, lumut kerak, lumut daun, akar-akaran, dan bunga.(http://wapedia.mobi/id/klasifika_ilmiah)
Berikut ini adalah klasifikasi dari Marmut
Kingdom Animalia
Filum Chordota
Kelas Mammalia
Ordo Rodentia
Famili Caviidae
Genus Cavia
Spesies Cavia cobaya
(http://biologi-staincrb.web.id/)



B. Alat reproduksi
• Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma
Alat reproduksi pada pria terdiri dari alat reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi bagian luar. Alat reproduksi bagian luar yang dapat dilihat adalah penis dan buah zakar. Alat-alat ini terletak antara pangkal paha, lebih mudah dilihat daripada alat reproduksi wanita yang letaknya lebih tersembunyi. Sedangkan alat reproduksi dalam pada pria terdiri dari testis, saluran pengeluaran, dan kelenjar asesoris.( Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citra Pustaka, 2009.hlmn 60- 61 ).Organ reproduksi pada pria akan mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan akan berhenti perkembanganya pada usia 20 tahun.( Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 142)
a) Penis
Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah, dan jaringan saraf. (Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 142)

b) Buah Zakar
Buah zakar terdiri dari kantong zakar( kantong pelir) yang didalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian yang lainnya. Kulit terluar disebut skrotum. . (Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 142)
c) Testis
Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Oleh karena itu menjelang kelahiran, testis turun dari dalam rongga tubuh menuju kantong pelir (skrotum). Didalam testis terdapat saluran-saluran yang disebut saluran penghasil sperma ( tubulus seminiferus). Dinding sebelah dalam saluran tersebut terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di jaringan epitelium terdapat :

- Sel induk sperma (spermatogenesis), yaitu calon sperma
- Sel sertoli yang berfungsi memberi makan sperma
- Sel leydig yang berfungsi menghasilkan hormon tetstosteron
Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon-hormon berikut
• Hormon gonadotropin
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
• LH (Luteinizing Hormone)
• Hormon Testosteron

d) Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi pria terdiri dari epidermis, vas deference, saluran ejakulasi dan uretra. ( Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citra Pustaka, 2009.hlmn 61)
e) Kelenjar asesoris
Kelenjar asesoris merupakan kelenjar yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. (Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citra Pustaka, 2009.hlmn 61)

f) Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis (tubulus seminiferus). Sperma terdiri atas tiga bagian. Pada bagian kepala terdapat selubung kepala ( akrosom ) yang mengandung enzim hialuronidase dan proitenase yang berperan untuk menembus lapisan pelindung sel telur. Pada bagian tengah terdapat banyak mitokondria yang berguna untuk menghasilkan energi. Ekor sperma dibangun oleh mikrotubulus.( Arif Priyadi, Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Yudhistira, 2009. Hlmn 164)
• ) Reproduksi pada Perempuan
Sistem reproduksi perempuan memiliki fungsi, antara lain
a) Menghasilkan sel kelamin betina (sel telur atau ovum) didalam sepasang ovari ( tunggal:ovarium) ;
b) Mengantarkan ova ( tunggal: ovum) menuju oviduk atau saluran telur, yaitu tempat terjadinya fertilisasi ( pembuahan)
c) Mempersiapkan dinding uterus ( endometrium) untuk penempelan (implatasi) dan perekembangan embrio;
d) Menghasilkan hormon kelamin betina utama, yaitu estrogen
Sistem reproduksi pada permpuan juga tersusun atas otot-otot atau organ-organ seksual primer (sepasang ovari) dan organ seksual sekunder ( oviduk, uterus, dan vagina yang terletak didalam tubuh, serta organ genital eksternal yang disebut vulva).
Ovari merupakan organ kecil dengan panjang sekitar 3-4 cm dan tebal 1-1,5 cm, yang terikat di sekat dasar rongga abdominal oleh ligamen-ligamen. Ovari terletak di sisi kanan dan sisi kiri uterus ( rahim ). Selain menghasilkan ovum, ovari juga merupakan kelenjar endokrin. Didekat tiap ovarium terdapat saluran sempit dengan ujung seperti corong yang dilewati oleh ovum dari ovarium menuju uterus. Saluran tersebut dinamakan saluran telur atau oviduk. Oviduk disebut juga saluran atau tuba fallopi. Oviduk merupakan saluran berotot dan berdinding tipis. Panjangnya sekitar 10 cm. Dinding bagian dalam terdiri atas epitel bersilia dengan sel-sel yang menyekresi mukus. Uterus merupakan organ berotot dan berdinding tebal dengan bentuk serta ukuran seperti buah pir terbalik (sekitar 7,5 cm x 5 cm).Uterus merupakan organ yang berisi sedikit cairan. Dinding uterus tediri atas otot polos, tetapi lapisan terdalamnya (endometrium) tersusun atas membran mukosa yang akan kaya akan arteriola. Uterus berhubungan dengan vagina melalui leher (serviks) uterus, yaitu suatu cincin otot yang menutup ujung terbawah uterus. Vagina merupaka suatu saluran berotot menuju ke luar tubuh. Lubang vagina terletak tepat di bawah lubang sistem urinari tempat keluarnya urine pada perempuan. Lubang vagina dan lubang urinari dikelilingi oleh vulva. Vulva merupakan bagian luar sistem reproduksi perempuan. Vulva terdiri atas lipatan-lipatan kulit (labia), yaitu labia mayor dan labia minor, serta suatu srtuktur kecil yang disebut klitoris. Klitoris ini memiliki struktur yang sama dengan penis pada laki-laki.( Sri Pujiyanto, Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum, 2008 hlmn 60 ).
FERTILISASI
Kehamilan diawali dengan peristiwa ferilisasi (pembuahan) yang akan berlanjut pada perkembangan embrio hasil fertilisasi. Fertilisasi atau pembuahan adalah peleburan antara inti sel sel telur dengan inti sel sperma. Dari ratusan juta sel sperma, hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Fertilisasi berlangsung di saluran telor (oviduk/tabung fallopi). Saat fertilisasi, kepala sperma menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Selanjutnya inti telur dan inti sperma bersatu. Setelah bersatu, ovum menjadi zigot. Zigot berupa sel diploid (2n) dengan jumlah kromosom 23 pasang. Selanjutnya sambil bergerak ke arah uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Zigot membelah diri menjadi dua, empat, delapaan, enam belas, dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap pembelahan (cleavage). Pada saat zigot mencapai 32 sel dan seperti buah arbei disebut morula.
Morula akan berkembang membentuk blastula. Pada perkembangan selanjutnya , sel-sel bagian dalam blastula akan membentuk bakal janin (embrioblas) dan sel-sel bagiam luarnya membentuk trofoblas. Trofoblas merupakan dinding yang berfungsi untuk menyerap makanan dan nantinya akan membentuk plasenta (ari-ari, tembuni). Pada hari ke -4 atau ke -5 setelah fertilisasi, blastula kemudiana bergerak menuju uterus. Selama proses ini, korpus luteum menghasilkan hormon progesteron untuk implantasi (perlekatan) embrio pada dinding uterus dengan merangsang pertumbuhan uterus. Dinding uterus menjadi lunak, tebal, dan lembut serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk). Blastula kemudian melakukan implantasi pada dinding uterus pada hari keenam dan, melepaskan hormon korionik gonadostropin. Hormon tersebut melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi hormon estrogen dan progesteron sehingga mensturasi tidak dapat berlangsung. Kehamilan terjadi karena adanya implantasi atau tertanamnya pada uterus (rahim). Zigot yang sudah menempel pada dinding uterus disebut embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan dan mulai tumbuh bagian atau organ-organ tubuh dan embrio sudah dilindungi berbagai selaput dan cairanya, embrio selanjutnya disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan.
Peristiwa implantasi embrio dimulai dengan hancurnya sel-sel endometrium di bagian tertentu dengan enzim, kemudian jaringan endometrium melipat membungkus embrio. Trofoblas terbenam lebih dalam dan berdiferensiasi membentuk plasenta. Embrio telah tertanam kuat pada hari kedua belas setelah fertilisasi.
Bagian embrioblas membentuk dua lapisan pada hari kedua belas, yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian permukaan dari lapisan eksodermis melakukan pelekukan (invaginasi) ke dalam membentuk lapisan mesodermis. Proses ini disebut gastrulasi, dan terjadi pada minggu ketiga.
Pada perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan dasar membentuk jaringan,organ, dan system organ. Fase ini disebut fase organogenesis. Setelah periode embriogenesis, dilanjutkan dengan masa janin sampai dengan sesaat sebelum lahir. Masa janin ditandai dengan penyempurnaan jaringan-jaringan, organ-organ dalam serta pertumbuhan tubuh yang pesat. Otak merupakan organ yang mengalami pertumbuhan pasat. Ini berarti bahwa makanan serta kondisi fisik dan mental ibu yang mengandungnya sangat mempengaruhi pertumbuhan otak. (Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 150-151)






IV. ALAT DAN BAHAN
Alat
- Bak Parafin
- Jarum pentul
- Jarum penyangga
- Gunting tajam
- Gunting tumpul
- Tales
- Kapas
- Pinset
- Sarung tangan
- Masker
- Cawan petri
Bahan
- Marmut
- Formalin
- Alkohol
- Air



V. PROSEDUR KERJA

Prosedur keja dalam pembedahan marmut terdiri dari,
• Pembiusan
- Siapkan tempat atau wadah untuk marmut tersebut,yakni berupa toples
- Bersihkan toples tersebut dengan air hingga bersih
- Setelah bersih tuangkan kapas kedalamnya beserta alkohol dengan kadar secukupnya.
- Masukkan marmut kedalamnya tunggu setelah 5 menit, apabila marmut tersebut tidak ada reaksi tuangkan formalin kedalam toples tersebut.
- Tunggu reaksi marmut tersebut selama 30 menit.
• Pembedahan
- Letakkan marmut di bak parafin
- Jepit marmut dengan jarum pentul
- Bedah kulit perut marmut tersebut dengan menggunakan gunting tajam
- Setelah tebuka kulit pertama bedah kulit kedua
- Amati organ dalam marmut tersebut lepaskan embrio dari induknya dengan cara memotong ususnya dan tali plasenta
• Pengawetan
- Campurkan cairan alkohol dengan formalin, masukkan kedalam toples secukupnya
- Setelah itu masukkan embrio ke dalam toples tersebut dan tutup rapat-rapat


VI. HASIL PENGAMATAN






(1)




(2)






(3)







(4)







(5)


(6)



(7)











(8)





(9)






(10)










VII. PEMBAHASAN

1) Sipakan marmut yang akan dibedah
2) Tuangkan alkohol kedalam toples yang dibawahnya sudah di masukkan kapas atau tisu dan masukkan marmut ke dalam tersebut, tunngu 5 menit jika tak ada reaksi tuangkan formalin kedalamnya
3) Tutup rapat-rapat toples tersebut
4) Setelah pingsan letakkan marmut diatas bak parafin dan jepit dengan jarum pentul
5) Marmut ketika kelihatan kulit pertama
6) Organ bagian dalam kelihatan ketika kulit kedua terlihat
7) Amati embrio yang ada dalam organ tersebut
8) Proses pemotongan embrio dari dalam organ marmut
9) Letakkan embrio dalam cawan petri
10) Embrio diawetkan didalam toples




PLASENTA
Plasenta berasal dari penggabungan vili korionik dan endometrium uterus. Plasenta berbentuk bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. beratnya rata-rata 500 gram.
Umumnya plasenta berbentuk lengkap pada kehamilan lebih kyrang 16 minggu.letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri.
Hubungan plasenta dengan tali pusat :
Ditengah : keadaan ini disebut Insersio sentralis.
Agak kepinggir : keadaan ini disebut Insersio lateralis.
Dipinggir : keadaan ini disebut Insersio marginalis.
Diluar plasenta : keadaan ini disebut Insersio velamentosa. Hubungan tali pusat dengan plasenta melalui selaput janin.
Pembentukan plasenta :
Pada awalnya, vili korionik dapat terlihat diatas keseluruhan permukaan embrio yang tertanam. Sejalan dengan semakin membesarnya embrio yang berkembang, vili dibawah bagian desidua kapsularis endometrium menghilang.
Vili korionik dibawah embrio tetap ada dan semakin berkembang. Percabangan dan pembesarrannya disebut korion frondosum. Korion frondosum dan bagian desidua basalis endometrium bergabung membentuk plasenta. Embrio dilekatkan oleh batang penghubung (korda umbilicus) ke plasenta.
Fungsi plasenta :
1. sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritif).
2. sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi).
3. sebagai alat yang memberi zat asam (O2), dan mengeluarkan CO2 (respirasi).
4. sebagai alat pembentuk hormon.
5. sebagai alat menyalurkan pelbagai antibody ke janin.
Fungsi plasenta adalah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke janin, dan pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke peredaran darah ibu.
Perlu diketahui bahwa plasenta dapat pula dilewati kuman-kuman dan obat-obatan tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu ke janin dan sebaliknya harus melewati lapisan trofoblas plasenta.
Sirkulasi plasenta :
kapilar janin pada percabangan terminal vili korionik (korion frodosum) dibasahi dengan darah maternal dalam sinus darah desidua basalis endometrium uterus.permukaan jaringan janin dan maternal dipisahkan oleh ruang intervilus.
a) Di sisi maternal, darah memasuki ruang intervilus dari ateriol maternal yang terkikis. Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.
b) Di sisi janin, darah memasiki vili dari arteri umbilikus. Darah arteri umbilikus miskin akan oksigen dan kadar CO2 serta produk buangannya tinggi.
Setelah pertukaran gas, nutrien, dan produk buangan antara darah maternal dan janin dalam kapiler vili, darah kaya oksigen dan nutrien kembali ke janin melalui vena umbilikus. Darah maternal kembali melalui vena uterus.
a) Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak memiliki hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal adalah melalui difusi, transpor aktif, dan pinositosis.
b) Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin.
c) Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus, dan agens penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas dari sirkulasi maternal ke sirkulasi janin. Sebagai zat ini disebut teratogen atau agens yang dapat menyebabkan defek lahir.






LIKUOR AMNII ATAU CAIRAN AMNION

Di dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion dan korion terdapat likuor amnii (air ketuban).
Lapisan amnion berasal dari mesoderm ekstra-embrionik dan trofoblas. Bagian ini membentuk langit-langit rongga amniotik yang kemudian terisi cairan amniotik. Pada akhirnya, rongga amniotik akan membesar dan amnion tumbuh untuk membungkus embrio dan korda umbilikus.
Lapisan korion berasal dari trofoblas dan mesoderm ekstra-embrionik yang merupakan membran terluar yang membungkus embrio dan janin yang sedang berkembang.bagian ini membentuk vili korionik, yang kemudian membentuk bagian janin plasenta dan merupakan sumber HCG. Korion berdifusi dengan amnion untuk membentuk kantong yang membungkus embrio dan janin.
Volume likuor amnii atau air ketuban pada kehamilan cukup bulan 1000 – 1500 ml. Warna putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis. Cairan ini dengan berat jenis 1,008 yang terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas garam anorganik serta bahan organik dan bila diteliti benar, terdapat rambut lanugo, sel-sel epitel dan verniks kaseosa.
Pada air ketuban juga terdapat lesitin dan sfingomielin yang amat penting untuk mengetahui apakah janin mempunyai paru-paru yang sudah siap untuk berfungsi.
Dari mana likuor ini berasal masih belum diketahui secara pasti, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Ada teori yang mengatakan bahwa air ketuban berasal dari lapisan amnion, teori lain mengatakan bahwa air ketuban berasal dari plasenta.
Peredaran likuor amnii dalam plasenta cukup baik. Dalam 1 jam didapatkan perputaran lebih kurang 500 ml. Menurut teori, bayi menelan air ketuban kemudian dikeluarkan melalui kencing. Bila bayi tidak menelan air ketuban ini, maka dapat terjadi janin dengan stenosis sehingga terjadi hidramnion.
Fungsi air ketuban :
1. melindungi janin terhadap trauma dari luar.
2. memungkinkan janin dapat bergerak bebas.
3. melindungi suhu tubuh janin.
4. meratakan tekanan di dalam uterus pada partus, sehingga servix membuka.
5. membersihkan jalan lahir, jika ketuban pecah dengan cairan steril, dan akan mempengaruhi keadaan di dalam vagina, sehingga bayi kurang mengalami infeksi.
http://wakey-smile91.blogspot.com/2010/04/plasenta-dan-cairan-amnion.html




VIII. KESIMPULAN

Marmut adalah sejenis hewan pengerat dari famili Caviidae (bajing) dengan genus Marmota. Marmut umunya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau pirenia di Eropa,pegunungan Rocky atau Siera Nevada di Amerika Serikat,dan Kanada bagian utara.
Plasenta atau ari-ari dibentuk dari jaringan ibu, yaitu dari endometrium uterus, dan dari janin, yaitu korion. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, untuk memasukkan makanan, dan mengeluarkan sisa metabolisme fetus.

IX. PERTANYAAN

a) Apakah fungsi cairan amnion dan korion

b) Tuliskan klasifikasi marmut

JAWABAN

- Melindungi janin dari tekanan dan benturan
- Penghasil hormon HCG








b)
Berikut ini adalah klasifikasi dari Marmota
Kingdom Animalia
filum Chordota
Kelas Mammalia
Ordo Rodentia
Famili Caviidae
Genus Cavia
Spesies Cavia cobaya
X. DAFTAR PUSTAKA
Priyadi ,Arif. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarata: Yudhistira
Pujianto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum
Susilo, 2009. Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citrapustaka
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi 2b Semester II. Jakarta : Erlangga

http://wapedia.mobi/id/klasifika_ilmiah
http://biologi-staincrb.web.id/
http://wakey-smile91.blogspot.com/2010/04/plasenta-dan-cairan-amnion.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar